Sejak Dini
Beragam
perilaku buruk pengemudi kendaraan tentunya sudah sering kita temui tiap hari
ketika kita berada di jalan raya. Sebut saja mulai dari mengendarai sepeda
motor tanpa mengenakan helm, kebut-kebutan atau menyetir kendaraan secara
zig-zag tanpa memperhatikan kondisi lalu lintas, mengabaikan keberadaan pejalan
kaki yang seharusnya didahulukan hak-haknya, melanggar lampu merah dan rambu
lalu lintas, menyetir melawan arus (mlipir) hingga tindakan-tindakan lain dalam
mengemudi kendaraan yang cenderung membahayakan keselamatan diri sendiri dan
orang lain. Fenomena ini tentu saja meresahkan kita karena tidak saja
menyangkut keselamatan diri kita sendiri tapi juga keselamatan anggota keluarga
dan relasi kita yang lain dan mungkin tidak penting lagi bagi kita tentang
data-data penelitian yang menyimpulkan tentang buruknya perilaku mengemudi di
jalan raya atau tingginya angka kecelakaan lalu lintas karena seringnya kita
menyaksikan hal tersebut.
Kita tampaknya harus mengakui bahwa di masyarakat kita memang
masih kurang upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas. Sebagai contoh kita
sering melihat di jalan anak-anak dibawah umur yang mengendarai sepeda motor
bahkan sampai berboncengan tiga orang padahal jelas-jelas mereka pasti belum
memiliki SIM. Hal ini tentunya sangat membahayakan diri sendiri maupun orang
lain.
Kesadaran menjadi hal yang paling mendasar dalam berperilaku lalu
lintas yang baik.
Penanaman kesadaran berlalu lintas sebaiknya
dilakukan sejak dini dengan jalan edukasi. Edukasi
atau penanaman nilai terhadap anak usia dini memiliki pengaruh yang besar dalam
tumbuh kembang anak, dalam rentang usia tersebut nilai yang tertanam dalam diri
anak akan menjadi landasan bagi pembentukan sudut pandang mereka dan memiliki
pengaruh besar dalam menentukan perilaku mereka kelak. Oleh karena itu edukasi
tentang pentingnya keselamatan jalan merupakan hal yang sangat penting. Pada
usia tersebut yaitu usia 0-3 tahun disebut masa golden age yaitu masa emas tumbuh kembang anak. Dengan penanaman
peduli keselamatan jalan sejak dini, anak-anak akan terbiasa berperilaku yang
berkeselamatan yang mereka pelajari.
Materi-materi yang dapat disampaikan
dapat berupa pentingnya penggunaan helm yang baik dan benar saat
berkendara, cara menyeberang jalan yang
aman. Dengan materi yang ringan mudah dipahami anak-anak akan lebih mempermudah
penanaman berperilaku keselamatan yang baik dan benar. Dalam hal menyerap
materi anak-anak akan lebih mudah menyerap materi keselamatan dengan cara Belajar sambil bermain, bermain sambil
belajar. Dunia anak-anak merupakan dunia bermain, anak-anak lebih cenderung
suka bermain. Untuk itu dalam mereka bermain disisipi dengan materi yang yang
bermanfaat bagi tumbuh kembang anak kelak seperti bermain disisipi dengan
materi yang berhubungan dengan keselamatan. Dalam penyampaian materi tersebut penyampaian
materi keselamatan dilakukan dengan peragaan, tarian, nyanyian, dan permainan.
Dengan cara seperti itu anak-anak tidak akan merasa bosan dalam menyerap materi
tentang keselamatan dan hal tersebut akan menarik minat anak-anak untuk belajar
keselamatan karena belajar keselamatan dengan cara tersebut dimata anak-anak
merupakan hal yang menyenangkan.
Ketika sebuah kegiatan dilakukan secara
menyenangkan maka diharapkan anak dapat merespon dengan baik materi yang
berusaha disampaikan dan dapat terekam dalam memori mereka.
1 komentar:
mana post yang lain , ni postnya uda bagus
Posting Komentar