EVE - Wall-E
Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Senin, 13 Mei 2013


Modifikasi yang sering dilakukan oleh anak muda yang seperti ini yang kurang memenuhi aspek keselamatan.

kekurangan :
  • jarak antara bodi kendaraan dengan tanah (ground clearence) terlalu rendah, hal ini sangat berbahaya karena gesekan antara bodi dan permukaan akan mudah terjadi dan dapat mengakibatkan pengendara kehilangan keseimbangan
  • menggunakan ban kecil, sehingga saat berbahaya saat kecepatan sedang, kondisi hujan maupun untuk berboncengan
  • kurang memenuhi aspek ergonomis pengendara, aspek ergonomis sangat penting dalam berkendara. karena berpengaruh terhadap kenyamanan saat berkendara.
modifikasi merupakan hak setiap pemilik kendaraan, tetapi dalam melakukan modifikasi harus memperhatikan aspek keselamatan.







Selasa, 07 Mei 2013

HAL KECIL YANG SERING DILUPAKAN



Banyak hal lain yang barangkali dianggap remeh temeh, justru bisa membawa masalah besar saat berkendara di jalan raya. Bagi kita pemotor, bisa jadi kebiasaan menoleh sesaat (head check) ketika mau berbelok dianggap tak penting. Dianggap sudah cukup dengan memberi lampu sein dan melihat kaca spion. Padahal, ada ruang yang tak terpantau oleh kaca spion. Disitulah faedah menoleh sesaat. Memastikan situasi aman tak ada kendaraan lain yang melintas. Meminimalisasi peluang terjadinya benturan.

Hal yang dianggap kecil saat berkendara di jalan, juga bisa mengundang petaka di jalan raya. Sebut saja misalnya, menyalakan lampu isyarat atau lampu sein saat berbelok. Apalagi, jika berbeloknya mendadak, bisa memicu terjadinya benturan. Lampu sein atau biasa disebut dengan lampu riting merupakan salah satu komponen terpenting dari sebuah kendaraan. 







Lampu sein berfungsi sebagai indikator pada kendaraan ketika berbelok yang dibuat dengan tujuan untuk mengurangi resiko kecelakaan. Lampu sein sekarang ini menjadi salah satu kelengkapan yang wajib dimiliki oleh semua kendaraan. Lampu ini berwarna kuning yang akan menyala berkedip-kedip ketika dihidupkan. Dipiih warna kuning sebagai warna lampu sein karena warna kuning kelihatan dari jauh di siang hari atau pun malam hari. Selain itu ketika hujan warna kuning juga tetap dapat dilihat dengan jelas.










Sabtu, 27 April 2013

Menggunakan Ponsel saat Mengemudi, Aman dan selamatkah???



Telepon selular atau telepon genggam adalah alat komunikasi jarak jauh tanpa kabel, yang menggunaan sinyal untuk dapat mengirim pesan audio maupun teks. Teknologi ini sekarang akrab disebut handphone, atau bahkan sekarangsmartphone. Hampir tidak ada seorang pun di zaman sekarang yang tidak menggunakan alat komunikasi yang terbukti paling praktis ini. Meskipun fungsi dasarnya adalah untuk menelepon dan mengirim pesan teks, tapi teknologi ini telah berkembang sangat tinggi, sampai bisa menyamai komputer mini. Berbagai game dapat diunduh, dan bisa mengakses Web dari handphone. Alat ini mungkin sudah bisa diklasifikasikan sebagai kebutuhan primer manusia sekarang. Kemanapun pergi pasti ponsel menjadi barang bawaan utama, sebab tanpa ponsel hidup terasa hampa (hahaha). Kebiasaan menggunakan ponsel dimanapun dan kapanpun tak lepas juga saat mengemudikan kendaraan. Kebiasaan mengemudikan kendaraan sambil menggunakan ponsel sangat berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain karena dapat mengkibatkan kecelakaan. Kecelakaan merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di dunia. Banyak faktor yang sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas, diantaranya ialah menggunakan ponsel saat mengemudi.
Menggunakan ponsel saat mengemudi sangat dilarang keras, mengapa?
Pada bulan Juni 2006, psikolog di University of Utah merilis hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ketika pengemudi berbicara di handphone, maka ini hampir sama seperti pengemudi yang mengemudi dalam keadaan mabuk. Studi ini menemukan bahwa pengemudi yang berbicara di handphone atau handsfree ternyata 9 persen lebih lambat untuk menginjak rem, dimana itu 19 persen lebih lambat ketika hendak melanjutkan kecepatan normal setelah pengereman, dan lebih mungkin untuk terlibat dalam kecelakaan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh GHSA (Governors Highway Safety Asociation), Amerika Serikat menemukan bahwa menelepon atau ber-SMS pada saat mengemudi merupakan penyebab terbeswar terjadinya kecelakaan di jalan raya. 
Penelitian Internasional pun mengungkapkanbahwa penggunaan ponsel saat mengemudi menyumbangkan satu dari setiap empat kecelakaan lalu lintas. Bahaya penggunaan ponsel saat berkendara bukan pada cara kita menggunakannya (termasuk memakai handsfree), melainkan lebih pada topik pembicaraan atau apa yang sedang kita bicarakan saat itu. jadi bahayanya adalah karena otak pengemudi dipaksa berpikir hal penting lainnya saat mengemudi, sehingga konsentrasi menjadi terpecah.
  1. menggunakan ponsel saat berkendara ternyata jauh lebih berbahaya dari pada berkendara saat mabuk.
  2. Ber SMS saat berkendara 6 (enam) kali lebih memungkinkan menyebabkan kecelakaan dibandingkan berkendara saat mabuk.
  3. Hampir 23% kecelakaan disebabkan oleh menelpon pake HP saat berkendara.
  4. Berkendara sambil menelepon bisa membuat otak bereaksi (meski masih remaja) seperti otak para manula yang berusia 70 tahun.


Undang-Undang No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Pasal 283 Undang-Undang No.22 tahun 2009 menyebutkan:

 "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)"


Sementara pada pasal 106 ayat (1) UU No.22 tahun 2009 sendiri berisi:

"Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh  konsentrasi" 
Dalam keadaan tertentu yang sangat darurat apabila ada telepon atau SMS penting, alangkah baiknya apabila Anda menepi terlebih dahulu untuk menerimanya, demi keselamatan diri sendiri juga orang lain.

MARI KITA WUJUDKAN GERAKAN ANTI PONSEL SAAT MENGEMUDI


Jumat, 26 April 2013

MENANAMKAN KESADARAN BERLALU LINTAS SEJAK DINI




Menanamkan Kesadaran Berlalu Lintas yang Baik
Sejak Dini




Beragam perilaku buruk pengemudi kendaraan tentunya sudah sering kita temui tiap hari ketika kita berada di jalan raya. Sebut saja mulai dari mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm, kebut-kebutan atau menyetir kendaraan secara zig-zag tanpa memperhatikan kondisi lalu lintas, mengabaikan keberadaan pejalan kaki yang seharusnya didahulukan hak-haknya, melanggar lampu merah dan rambu lalu lintas, menyetir melawan arus (mlipir) hingga tindakan-tindakan lain dalam mengemudi kendaraan yang cenderung membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Fenomena ini tentu saja meresahkan kita karena tidak saja menyangkut keselamatan diri kita sendiri tapi juga keselamatan anggota keluarga dan relasi kita yang lain dan mungkin tidak penting lagi bagi kita tentang data-data penelitian yang menyimpulkan tentang buruknya perilaku mengemudi di jalan raya atau tingginya angka kecelakaan lalu lintas karena seringnya kita menyaksikan hal tersebut.
Kita tampaknya harus mengakui bahwa di masyarakat kita memang masih kurang upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas. Sebagai contoh kita sering melihat di jalan anak-anak dibawah umur yang mengendarai sepeda motor bahkan sampai berboncengan tiga orang padahal jelas-jelas mereka pasti belum memiliki SIM. Hal ini tentunya sangat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Kesadaran menjadi hal yang paling mendasar dalam berperilaku lalu lintas yang baik.
Penanaman kesadaran berlalu lintas sebaiknya dilakukan sejak dini dengan jalan edukasi. Edukasi atau penanaman nilai terhadap anak usia dini memiliki pengaruh yang besar dalam tumbuh kembang anak, dalam rentang usia tersebut nilai yang tertanam dalam diri anak akan menjadi landasan bagi pembentukan sudut pandang mereka dan memiliki pengaruh besar dalam menentukan perilaku mereka kelak. Oleh karena itu edukasi tentang pentingnya keselamatan jalan merupakan hal yang sangat penting. Pada usia tersebut yaitu usia 0-3 tahun disebut masa golden age yaitu masa emas tumbuh kembang anak. Dengan penanaman peduli keselamatan jalan sejak dini, anak-anak akan terbiasa berperilaku yang berkeselamatan yang mereka pelajari.
Materi-materi yang dapat disampaikan dapat berupa pentingnya penggunaan helm yang baik dan benar saat berkendara,  cara menyeberang jalan yang aman. Dengan materi yang ringan mudah dipahami anak-anak akan lebih mempermudah penanaman berperilaku keselamatan yang baik dan benar. Dalam hal menyerap materi anak-anak akan lebih mudah menyerap materi keselamatan dengan cara Belajar sambil bermain, bermain sambil belajar. Dunia anak-anak merupakan dunia bermain, anak-anak lebih cenderung suka bermain. Untuk itu dalam mereka bermain disisipi dengan materi yang yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak kelak seperti bermain disisipi dengan materi yang berhubungan dengan keselamatan. Dalam penyampaian materi tersebut penyampaian materi keselamatan dilakukan dengan peragaan, tarian, nyanyian, dan permainan. Dengan cara seperti itu anak-anak tidak akan merasa bosan dalam menyerap materi tentang keselamatan dan hal tersebut akan menarik minat anak-anak untuk belajar keselamatan karena belajar keselamatan dengan cara tersebut dimata anak-anak merupakan hal yang menyenangkan.
Ketika sebuah kegiatan dilakukan secara menyenangkan maka diharapkan anak dapat merespon dengan baik materi yang berusaha disampaikan dan dapat terekam dalam memori mereka.



 
Copyright © TRANSPORTASI
Blogger Theme by BloggerThemes Sponsored by Internet Entrepreneur